Recent Posts

Sabtu, 06 Februari 2016

10 Kebiasaan Buruk Karyawan yang Dibenci Atasan

10 Kebiasaan Buruk Karyawan yang Dibenci Atasan  Performa kerja seseorang bisa dilihat dari berbagai aspek, salah satunya ba... thumbnail 1 summary

10 Kebiasaan Buruk Karyawan yang Dibenci Atasan 
Performa kerja seseorang bisa dilihat dari berbagai aspek, salah satunya bagaimana kita bersikap dan berperilaku di lingkungan kerja. Jangan berharap Anda bisa lama bekerja di suatu perusahaan jika tidak mempunyai inisiatif, motivasi atau berlaku kurang sopan.

Atasan adalah seseorang yang punya kredibilitas menilah apakah seorang karyawan memiliki performa yang baik atau buruk dalam pekerjaannya. Seperti apa tipe karyawan yang dinilai buruk oleh atasannya?


Dalam dunia pekerjaan, seorang karyawan harus berperilaku baik agar mendapatkan perhatian atasan. Tetapi ada juga jenis karyawan yang selalu mendapatkan perhatian atasan, yaitu karyawan yang menunjukkan kebiasaan-kebiasaan buruk selama jam kerja. Apa sajakah itu dan mengapa atasan Anda membencinya? Berikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang harus Anda ketahui dan hindari demi kelangsungan karir Anda di perusahaan tempat Anda bekerja:

1. Sering datang terlambat dan bolos kerja

Karyawan yang sering datang terlambat hampir selalu menyalahkan kemacetan sebagai penyebab mereka terlambat tiba di kantor. Anda tidak bisa terus menerus menggunakan alasan ini ketika ditanyakan atasan. Atasan menganggap bahwa Anda seharusnya cukup pintar untuk memperkirakan waktu perjalanan dari rumah ke kantor, apalagi jika rumah Anda cukup jauh dari kantor atau ketika musim hujan. Jika Anda sulit bangun pagi, usahakan untuk tidak begadang atau tidur terlalu larut malam.
Ada lagi kebiasaan yang lebih parah daripada sering datang terlambat ke kantor, yaitu sering bolos kerja. Karyawan yang sering bolos selalu menggunakan berbagai macam alasan untuk tidak pergi kerja, misalnya anak sakit, rumah kebanjiran, kendaraan mogok, dan sebagainya. Ketahuilah lama-kelamaan rekan kerja dan atasan Anda akan kehilangan rasa percaya terhadap alasan-alasan yang Anda berikan dan berpikir bahwa itu hanyalah karangan Anda saja padahal alasan yang sebenarnya adalah Anda malas pergi kerja.

2. Berpenampilan urakan atau tidak sopan

Atasan tidak suka melihat karyawan yang berpenampilan urakan atau mengenakan pakaian yang tidak sopan. Bagi karyawan pria, pastikan kumis dan jenggot Anda tercukur rapi dan selalu kenakan pakaian kerja yang bersih dan disetrika rapi. Pastikan juga sepatu Anda bersih mengkilap. Bagi karyawan wanita, pastikan pakaian Anda sopan, tidak mengumbar aurat, dan nyaman dipakai. Hindari menggunakan make-up dan parfum secara berlebihan.

3. Sering mengeluh dan kebiasaan menyebalkan lainnya

Atasan tidak suka berurusan dengan karyawan yang sering mengeluh. Ada saja yang dikeluhkan tentang apa saja dan siapa saja di tempat kerja, mulai dari beban kerja yang diberikan kepadanya sampai cara berbusana rekan kerja. Kebiasaan mengeluh ini dapat mengarah ke perilaku negatif lainnya, seperti bersikap sinis atau menindas rekan kerja, memberontak ketika ditegur atasan, dan menyebarkan gosip tentang perusahaan.

4. Kurang inisiatif

Atasan merasa kecewa ketika melihat karyawannya kurang inisiatif dan kreativitas dalam bekerja. Karyawan yang seperti ini tidak dapat melakukan apa pun sampai diberi tugas dengan instruksi yang sangat spesifik. Bahkan setelah menerima instruksi spesifik, karyawan tersebut masih harus sering bolak-balik bertanya pada atasan atau meminta bantuan rekan kerja untuk mengerjakan tugasnya. Sebaliknya, atasan sangat menanti-nantikan ide kreatif atau kritik membangun dari karyawan yang cerdas dan rajin bekerja.

5. Melakukan banyak kesalahan

Sudah merupakan kewajiban karyawan untuk bekerja semaksimal mungkin. Tetapi ini bukan berarti Anda tidak boleh membuat kesalahan. Melakukan kesalahan adalah wajar dan dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat untuk ke depannya. Misalnya ada seorang sekretaris yang lupa mengatur jadwal penjemputan bosnya dari bandara sehingga bosnya terpaksa naik taksi ke kantor. Setelah mengetahui kesalahannya, sekretaris ini pun segera meminta maaf pada bosnya tanpa harus ditegur terlebih dahulu dan ke depannya sekretaris ini selalu ingat jadwal bepergian bosnya dan tidak pernah mengulangi kesalahannya itu.
Tetapi ada juga karyawan yang sering melakukan kesalahan yang sama seolah-olah dia tidak belajar dari pengalamannya di masa lalu. Karyawan yang seperti ini pasti tidak akan dipercaya atasan, bahkan akan segera di-PHK. Selalu lakukan pekerjaan Anda dengan sebaik-baiknya. Periksa ulang sebelum Anda menyerahkan hasil kerja Anda kepada atasan. Jika masih ada kesalahan, segera perbaiki sebelum atasan Anda mengetahuinya.

6. Pura-pura sibuk

Karyawan seperti ini selalu terlihat sibuk dan kewalahan seolah-olah ada banyak tugas yang harus dikerjakan padahal dia sama sekali tidak produktif. Karyawan yang bijaksana akan mengerjakan tugasnya dengan konsentrasi penuh dan tidak kewalahan menghadapi beban kerjanya. Sebaliknya karyawan yang selalu terlihat sibuk dan kewalahan di tempat kerja tidak menghasilkan apa pun karena dia hanya berpura-pura sibuk atau ternyata sibuk mengurusi kerja sampingannya.

7. Berisik

Seperti karyawan yang berpura-pura sibuk di atas, karyawan yang berisik juga tidak disukai oleh rekan kerja dan atasan. Dia seenaknya berbicara keras di telepon genggamnya atau bahkan menggunakan speaker phone. Ada juga karyawan yang memasang musik kesukaannya dengan volume tinggi sehingga mengganggu konsentrasi rekan kerja di sekitarnya. Setelah ditegur, karyawan ini memakai earphone ketika mendengarkan musik, tetapi masih mengganggu rekan kerja dan atasan karena dia bernyanyi dengan suara lantang.

8. Tidak fokus bekerja

Ada banyak alasan mengapa seorang karyawan tidak fokus bekerja, misalnya karyawan ini sedang kurang enak badan atau mengalami masalah keluarga. Jika Anda sedang tidak fokus bekerja dan merasa bahwa ini memengaruhi kinerja kerja Anda, segera jelaskan kepada atasan Anda dengan seobyektif mungkin dan berjanjilah untuk segera kembali fokus bekerja.

9. Membawa urusan pribadi ke tempat kerja

Atasan tidak suka melihat karyawan yang selalu berbicara di telepon dengan pasangan atau keluarganya. Atasan juga tidak suka mendengar tentang karyawan yang selalu dikejar-kejar debt collector karena tidak mampu membayar tunggakan tagihan kartu kredit. Apa pun urusan pribadi Anda, usahakan untuk tidak membawanya ke tempat kerja. Bersikaplah profesional di tempat kerja. Apabila urusan pribadi Anda mengganggu kinerja kerja Anda karena terlalu rumit dan membuat Anda tertekan, sebaiknya Anda mengambil cuti selama beberapa hari untuk mengatasinya.

10. Tidak dapat menyelesaikan tugas

Atasan tidak menghargai karyawan yang tidak dapat menyelesaikan tugas yang diembankan kepadanya. Kebiasaan buruk seperti terlambat menyerahkan hasil kerja atau sama sekali tidak dapat menyelesaikannya harus segera diperbaiki. Aturlah waktu kerja Anda sebaik mungkin. Apabila beban kerja Anda terlalu berat, mintalah bantuan rekan kerja atau jelaskan kepada atasan untuk meringankan beban kerja Anda.
Jadilah karyawan yang mendapatkan perhatian dan pujian dari atasan karena teladan dan prestasi Anda dengan selalu tiba di kantor tepat waktu, memiliki inisiatif, serta dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Sumber:
  1. http://onthespot7langka.blogspot.co.id/2014/09/7-tipe-karyawan-yang-dibenci-atasan.html 
  2. http://keluarga.com/keuangan/10-kebiasaan-buruk-karyawan-yang-dibenci-atasan
  3. http://wolipop.detik.com/read/2011/01/19/113034/1549692/857/6-tipe-karyawan-yang-dibenci-atasan
  4. http://lifestyle.bisnis.com/read/20150129/219/396586/8-kebiasaan-karyawan-yang-dibenci-atasan
  5. http://www.kaskus.co.id/thread/550a1d35bccb1791168b4569/?ref=homelanding&med=hot_thread
  6. http://www.belonomi.com/2015/03/tipe-tipe-pekerja-yang-tidak-disukai.html

1 komentar